Jumat, 22 Juli 2011

proposal pkp .1


PROPOSAL
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL
( PKP )
PENGGUNAAN SDS  ( STUDENT DIRECTED STRATIGIES )
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
DIKELAS IV SD

Disusun untuk melengkapi  tugas mata kuliah
Pemantapan Kemampuan Profesional
Semester X Universitas Terbuka Pokjar Cikokol




Oleh
NAMA                        : SITI MASROPAH
NIM                : 813062555
KELAS           : X – C








BAB I
A.    PENDAHULUAN
Latar belakang
Masyarakat masa depan dengan cirri globalisasi , kemampuan IPTEK, dan kesempatan menerima arus imformasi padat dan cepat , dan sebagainya, tentulah memerlukan masyarakat yang mampu dan mau menghadapi segala permasalahan serta siap menyesuaikan diri dengan situasi tersebut. Tuntutan dunia pendidikan yang semakin pesat bagi masyarakat sangat didambakan karena semakin ketatnya. Persaingan peningkatan mutu pendidikan yang masih ketinggalan jauh dengan negara – negara lain .hal ini diakibatkan perubahan – perubahan pengaturan system pendidikan kita yang terlalu cepat dan tidak dibarengi dengan kemampuan masyarakat kita, Akhirnya tidak ada keseimbangan antara yang diinginkan pemerintah dengan masyarakat untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Dalam UU RI No. 20 Tahun  2003 Bab I Pasal I menjelaskan mengenai :
“ Pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan , pengendalian dirinya , masyarakat, bangsa dan Negara. “
Dengan demikian pengembangan ilmu pengetahuan harus seimbang dengan pengembangan tehnologi yang sudah semakin maju dan pesat ini Pengembangan pendidikan dalam masyarakat yang sedang berubah dengan cepat haruslah dilakukan secara menyeluruh dengan pendekatan sistematis dan pendekatan sistematik. Pendekatan sistematis adalah pengembangan pendidikan yang dilakukan secara teratur melalui perencanaan bertahap , sedangkan pendekatan sistematik menunjukan pada pendekatan system pada proses berpikir yang menagaitkan secara fungsional semua aspek dalam pembaruan pendidikan tersebut.
Realitas saat ini , sebagian besar  siswa merasa kesulitan dalam mempelajarai dan menguasai pelajaran matematika disekolah , hal ini berakibat rendahnya hasil belajar matematika , baik berasal dari dalam diri sendiri ( paktor internal ) maupun paktor yang berasal dari lingkungan luar siswa ( Paktor Eksternal ). Pada umumnya paktor internal yang mempengaruhi siswa adalah kurangnya motivasi dari dalam diri siswa untuk belajar dan keinginan untuk mencoba. Selain paktor internal, juga terdapat paktor eksternal antara lain metode mengajar guru , sarana dan prasarana yang kurang mendukung serta lingkungan.dengan kemampuan dan pengalaman yang dia miliki.
Secara umum strategi belajar dapat dikategorikan kedalam dua kelompok strategi, yaitu: Teacher Directed Strategies atau strategi yang diarahkan oleh Pendidik dan Student Ditrected Strategies atau strategi yang terpusat pada pelajar.
Salah satu metode belajar mengajar yang dapat digunakan oleh seorang guru untuk mengatasi masalah tersebut adalah metode : Student Directed Strategies ( SDS ). SDS ini merupakan sub – sub kelompok belajar yang didalamnya terdapat diskusi dan permainan.  Metode belajar ini jika dipakai secara tepat dan menghilangkan persepsi siswa tentang matematika dan dapat dijadikan pendorong siswa dalam mmencapai prestasi yang lebih baik karena penggabungan aktivitas ,kreativitas dan motipator berprestasi.
Akhirnya, dalam upaya menuju kearah tujuan matematika , fungsi matematika , serta kegunaan matematika maka penulis mencoba untuk mnggunakan penelitian tindakan kelas dengan judul penelitian ,” Penggunaan SDS  ( Student Directed Strategies ) untuk meningkatkan motivasi berprestasi siswa dalam pembelajaran matematika.

B.     PERUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH .
1.      Perumusan Masalah
Pokus penelitian adalah meningkatkan motivasi berprestasi pembelajaran matematika siswa dengan menggunakan metode SDS ( Student Directed Strategies ).
Berdsarkan masalah yang terbatasi sebagaimana diatas , maka perumusan masalah yang diajukan adalah sebagai berikut : Apakah dengan penggunaan SDS ( Student Directed Strategies ) dapat meningkatkan motivasi berprestasi pembelajaran   matematika siswa kelas IV semester 1 SD Negeri Pondok Jaya 03.
2.      Pemecahan Masalah
1.      Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang bertindak melakukan sesuatu. Dalam hal ini motivasi yang dimaksud adalah motivasi berprestasi pembelajaran matematika yaitu , suatu usaha untuk mencapai sukses yang bertujuan untuk berhasil dalam berkompentesi dengan suatu ukuran keunggulan, dan usaha ini merupakan suatu energi yang menggerakan siswa untuk meningkatkan prestasi dalam pembelajaran matematika.
2.      Motivasi berprestasi yang dimaksud adalah motivasi berprestasi pembelajaran matematika setelah diberi perlakuan dengan menggunakan metode SDS ( Student Directed Strategies ).
3.      Metode SDS ( Student Directed Strategies ) yang dimaksud adalah kelompok – kelompok belajar yang bertujuan untuk memperoleh skor nilai atau hasil terbaik diantara kelompok belajar lainnya.

C.     TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk dan menelaah motivasi berprestasi pembelajaran matematika, dan dapat menjadi siswa yang aktif dan kreatif untuk menghadapi tantangan yang ada.
D.    MANFAAT HASIL PENELITIAN
Secara umum hasil yang diperoleh dari penelitian diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi program pendidikan matematika dan dapat juga memberikan tambahan wawasan yang berkaitan dengan penggunaan metode                               SDS ( Student Directed Strategies ).
a.       Secara teoritis diharapkan dapat menambah wawasan khazanah ilmu pengetahuan tentang pengembangan pendekatan pembelajaran matematika disekolah
b.      Secara praktis , hasil penelitian ini akan menjadikan sebuah solusi bagi para guru mata pelajaran matematika untuk dijadikan acuan dan pertimbangan dalam menggunakan metode pengajaran serta dapat lebih bijak dan arif dalam memilih metode pengajaran yang tepat dan efektif sehingga siswa menjadi  aktif , kreatif ,dan menjadi harapan sumber daya guna dan mampu menghadapi tantangan yang ada.

E.     KAJIAN PUSTAKA
1.      Pengertian Pembelajaran

   Menurut Bruner mengemukakan bahwa pembelajaran termasuk teori preskriftif yaitu menetapkan metode pembelajaran secara optimal yang menaruh perhatian pada bagaimana seseorang mempengaruhi orang lain agar terjadi proses belajar .
   Secara garis besar kita dapat menggunakan langkah – langkah pembelajaran yang dikemukakan oleh Suciati dan Prasetia Irawan  ( 2001) yaitu :
Menurut piaget langkah – langkah dalam pembelajaran yaitu menentukan tujuan pembelajaran , memilih materi pelajaran , menentukan topik – topik  yang dapat dipelajaran siswa secara aktif  tersebut, dan mengembangkan metode pembelajaran untuk merangsang kreatifitas dan cara berpikir siswa , serta melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa menerapkannya untuk mendapatkan penyelesaian masalah tentang bilangan tersebut secara sistematika dengan pola berpikir dedukatif dikehidupan sehari – hari.
   Adapun tujuan dari pembelajaran matematika yaitu: menghasilkan lulusan yang memiliki kopetensi yang tinggi dalam matematika sesuai dengan perkembangan – perkembangan ilmu tersebut, menghasilkan lulusan yang memiliki kemahiran dalam pengerjaan soal – soal matematika, meningkatkan penguasaan matematika sesuai perkembangan internasional , meningkatkan kemampuan daya saing secara internasional tentang ilmu matematika , ilmu dasar bagi perkembangan teknologi 9 manufaktur, komunikasi , transportasi , kontruksi bio.dan energi ).
     Dengan demikian dari beberapa penjelasan diatas mengenai pengertian langkah – langkah pembelajaran dan strategi pembelajaran dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika adalah suatu cara metode bagaimana seseorang melakukan proses belajar secara optimal untuk berpikir dan bernalar dalam memecahkan permasalahan yang berhubungan dengan bilangan dan kalkulasi secara sistematika sehingga siswa menjadi aktif , kreatif, dan mampu memecahkan permasalahan yang berhubungan dengan bilangan tersebut.
2.      Hakekat Motivasi Berprestasi
a.       Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata “ motif “ yang berarti sebagai daya upaya yang mendorong sesuatu untuk melakukan sesuatu. Contohnya apa Motif seseorang untuk menjadi anggota Legislatif , apa motif seseorang menjadi Presiden dan apa motif rakyat untuk memilih seseorang menjadi Presiden.
3.      Pengertian Matematika
      Matematika berasal dari bahasa latin yaitu mathematika yang mula – mula berasal dari bahasa yunani dari kata yunani mathematike dari akar kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu , kata matematika berkaitan juga dengan kata mathemein yang berarti berpikir dan belajar , sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan sebagai ilmu tentang bilangan – bilangan , hubungan antara bilangan dan prosedur operasional yang digunakan yang digunakan dalam menyelesaikan mengenai bilangan “ jadi Matematika adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang bilangan – bilangan serta bagaimana cara menyelesaikan masalah tentang bilangan – bilangan tersebut.

4.      Hahekat SDS
Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis –garis besar haluan bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan . Dihubungkan dengan belajar mengajar , strategi bisa diartikansebagai pola – pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan .
Sementara itu beberapa penulis seperti Borich, ( 1988 ) dan juga Houston dan kawan – kawan ( 1989 ) menggunakan istilah strategi dalam pengertian yang sama untuk menggambarkan keseluruhan prosedur yang sistematis untuk mencapai tujuan dalam uraian ini, istilah strategi belajar mengajar sebagaimana sering kita jumpai digunakan untuk menunjukan siasat atau keseluruhan aktivitas yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana belajar mengajar yang sangat konduktif bagi tercapainya tujuan pendidikan.
Tujuan dari pembelajaran strategi berpusat pada siswa adalah untuk mendapatkan siswa bertipe kelas dan untuk menjadikan partisipan yang aktif dalam dalam dunia pendidikan . Penelitian menunjukan bahwa dalam pembelajaran strategi berpusat pada siswa merupakan keadaan yang sama atau lebih epektif pada keadaan yang berpusat pada guru dalam member kesempatan pada siswa untuk pendidikan yang berhasil.Pembelajaran strategi berpusat pada diri sendiri terutama dalam meningkatkan siswa menjadi lebih bebas dan lebih produktif. Dr Gran menjelaskan “ siswa membutuhkan dorongan ,tetapi guru terkadang – kadang lupa akan hal itu karena.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode SDS ( Student Directed Strategies ) atau kelompok belajar ) merupakan suatu metode strategi belajar mengajar yang menjadi siswa menjadi aktif, menumbuhkan atau meningkatkan motivasi berprestasi siswa terutama dalam pembelajaran matematika , lebih bertangggung jawab dalam tugasnya, dapat menggunakan umpan balik atas hal – hal yang berkenaan dengan kegiatanya , dapat mempertimbangkan resikonya , menjadi siswa yang kreatif dan inovatif dan dapat dengan cepat menyelesaikan soal dan tugas.



F.      RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN
1.      Rencana penelitian
a.       Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Pondok Jaya 03 Kecamatan Pondok Aren Kabupaten Tangerang Selatan dengan jumlah 40 orang.
b.       Tempat Penelitian
Dalam penelitian ini, Peneliti mengambil lokasi di sekolah SD Negeri Pondok Jaya 03 Kecamatan Pondok Aren Kabupaten Tangerang Selatan.
c.       Waktu Penelitian
Adapun waktu dan perencanaan sampai penulisan lapoaran, hasil penelitian pada semester 1 tahun pelajaran 2011 – 2012.
d.      Lama Tindakan
Waktu untuk melaksanakan tindakan pada bulan Juli mulai pra siklus, siklus I atau sampai siklus II.
2.      Prosedur Penelitian
a.       Perencanaan
Meliputi penyampaian materi pelajaran Tanya jawab , mengerjakan evaluasi,atau mengisi tes formatif dan mengisi lembar observasi.
b.      Tindakan
1.      Pra siklus
2.      Siklus I
3.      Siklus II
c.       Refleksi
Pada tahap ini, hasil yang didapat dari observasi dikumpulkan dan dianalisa oleh guru, sehingga dapat diketahui apakah tujuan yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang direncanakan, hasil analisa tersebut, akan digunakan  sebagai acuan untuk merencanakan tindakan selanjutnya.


proposal pkp .


BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Salah satu tugas pendidik adalah dapat meningkatkan kesadaran   penghayatan, kepedulian peserta didik terhadap ekonomi rakyat. Menyadarkan murid sedini mungkin tentang ekonomi terutama yang membela pada rakyat. Sebagaimana tertera dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 1 yang berbunyi “ Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan”. Bunyi pasal tersebut sesuai dengan usaha ekonomi rakyat dan salah satu usahanya adalah koperasi.
Namun kenyataanya ,belajar mengajar merupakan suatu proses yang rumit karena tidak sekedar menyerap informasi dari guru tetapi harus melibatkan berbagai kegiatan maupun tindakan dari siswa. Apabila menemukan materi yang sifatnya abstrak maka perlu disajikan guru sedemikian rupa sehingga dapat dipahami murid dengan mudah.
Pada hari $$$$$$$$$$$$$ penulis melakukan pembelajaran di kelas IV,tentang koperasi. Dari hasil pembelajaran tersebut ternyata menghasilkan nilai yang kurang memuaskan,. Dari $$ siswa hanya 45% siswa yang tuntas pembelajaran dan 55% siswa yang belum tuntas pembelajaran. Hal tersebut,penulis menemukan dua permasalahan pokok yang diperoleh dari penguji / teman sejawat yaitu siswa  kurang memperhatikan pelajaran dan cara mengajar guru yang lebih banyak ceramah dari pada melibatkan keaktifan siswa. Akhirnya penulis sadar kalau pendidikan merupakan langkah sistematis untuk membangun, membentuk, mengubah karakter atau watak (Nation and character building). Jika mengajar hanya ceramah saja tanpa membiarkan siswa terlibat aktif dalam pembelajaran maka bisa merusak karakter/watak siswa .
Akhirnya penulis melakukan perbaikan pembelajaran dengan lebih banyak melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Penelitian ini lebih difokuskan proses belajar mengajar tentang koperasi di kelas $$$$$$$$$$$$$ dalam bentuk PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dengan judul “ Penerapan strategi take and give untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang koperasi di kelas $$$$$$$$$$$$
B. Rumusan masalah
Berangkat dari latar belakang permasalahan di atas, maka permasalahan yang akan diteliti dalam PTK (Penelitian Tindakan Kelas) ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah penerapan strategi take and give pada pokok bahasan koperasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa ?
2. Bagaimana partisipasi siswa terhadap pembelajaran dengan strategi take and give ?
C. Tujuan Penelitian
Setelah identifikasi terhadap masalah – maslah yang ada , maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menerakan strategi take and
give pada pokok bahasan koperasi .
2. Untuk mengetahui partisipasi siswa terhadap pembelajaran dengan strategi
take and give.
D. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai berikut :
1.    Sebagai bahan referensi bagi guru – guru terutama sekolah dasar.
2.    Sebagai pertimbangan bagi guru yang menemui masalah yang sama atau mendekati masalah ini.
3.    Sebagai sumbangan bagi dunia pendidikan.           
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Karakteristik Pembelajaran Take and Give
Pembelajaran kontekstual merupakan suatu proses pendidikan yang holidtik dan bertujuan membantu siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya yang mengaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan sehari-hari (Konteks pribadi, sosial, kultural), sehingga siswa memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan / konteks kepermasalahan / konteks lainnya.
Salah satu pembelajaran kontekstual adalah strategi take and give. Media yang diperlukan dalam pembelajaran ini adalah: 1) Kartu ukuran 10X15 cm, sejumlah perserta . Tiap kartu berisi materi sesuai dengan TPK, 2) Kartu kontrol sejumlah siswa,
Langkah-langkah pembelajarannya adalah : 1) Siapkan kelas sebagaimana mestinya, 2) Jelaskan materi sesuai TPK, 3) Setiap siswa diberi 1 kartu untuk dipelajari (dihafalkan) lebih kurang 5 menit, 4) Semua siswa disuruh berdiri dan mencari pasangan untuk saling menginformasikan materi sesuai kartu masing-masing. Setiap siswa harus mencatat nama pasangannya pada kartu kontrol, 5) Demikian seterusnya sampai setiap peserta dapat saling memberi dan menerima materi masing-masing, 6) Untuk mengevaluasi keberhasilan berikan siswa pertanyaaan sesuai dengan kartunya.
B. Pembelajaran PAIKEM Menentukan Proses dan Hasil Pembelajaran
Prinsip belajar merupakan ketentuan/hukum yang harus dijadikan pegangan didalam pelaksanaan pembelajaran. Sebagai suatu hukum prinsip belajar akan sangat menentukan proses dan hasil belajar.  Prinsip belajar tersebut antara lain motivasi, perhatian, aktifitas, umpan balik dan perbedaan individu.
1.    Motivasi
Motivasi berfungsi sebagai motor penggerak aktivitas. Bila motornya tidak ada maka aktifitas tidak akan terjadi. Motornya lemah akhirnya yang terjadipun lemah pula.
Motivasi belajar berkaitan erat dengan tujuan yang hendak dicapai oleh individu yang sedang belajar itu sendiri Bila orang yang sedang belajar menyadari bahwa tujuan yang hendak dicapai berguna atau bermanfaat baginya, maka motivasi belajar akan muncul dengan kuat. Motivasi belajar seperti itu disebut motivasi belajar intrinsik atau motivasi internal. Jadi munculnya motivasi intrinsik dalam belajar, karena siswa ingin menguasai kemampuan yang terkandung dalam pembelajaran.
1.    Perhatian
Perhatian adalah pemusatan energi psikis (fikiran dan perasaan) terhadap suatu obyek.  Makin terpusat perhatian pada pelajaran, proses belajar makin baik, dan hasilnya akan baik pula. Oleh karena itu guru harus berusaha supaya perhatian siswa terpusat dalam pelajaran. Memunculkan perhatian seseorang pada suatu obyek dapat diakibatkan oleh dua hal.Pertama, Orang itu merasa bahwa obyek itu punya kaitan dengan dirinya; umpamanya kebutuhan, cita-cita, pengalaman bakat, minat. Kedua, Obyek itu sendiri dipandang memiliki sesuatu lain dari yang lain, atau yang lain dari yang sudah biasa , lain dari pada yang umumnya muncul.
1.    Aktivitas
Belajar merupakan aktivitas yaitu aktivitas mental dan emosional. Oleh karena itu guru jangan sampai menjadikan siswa tidak ikut aktif belajar. Lebih jauh dari  sekedar mengaktifkan siswa, guru harus berusaha meningkatkan kadar aktifitas belajar tersebut.
c.Umpan balik
Guru perlu memberikan umpan balik kepada siswa dengan segera, supaya tidak terlanjur berbuat kesalahan ynag dapat menimbulkan kegagalan belajar.
1.    Perbedaan individual
Belajar tidak dapat diwakilkan orang lain. Tidak belajar berarti tidak memperoleh kemampuan. Belajar dalam arti proses emosional terjadi secara individual.Jika kita mengajar dikelas, sudah barang tentu kadar aktivitas belajar para siswa beragam.
Upaya untuk menggairahkan kegiatan belajar mengajar, dalam filsafat konstruktifisme dikenal dengan istilah PAIKEM. PAIKEM merupakan singkatan dari Pembelajaran Aktif,  Iovatif, Kreatif, Efektif, dan menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan.
Pembelajaran inovatif bisa mengadaptasi dari model pembelajaran yang menyenangkan. Learning is fun merupakan kunci yang diterapkan dalam pembelajaran inovatif . Jika siswa sudah menanamkan hal ini dalam pikirannya, tidak akan lagi siswa yang pasif di kelas, perasaan tertekan, kemungkinan kegagalan, keterbatasan pihlihan, dan tentu saja akan terhindar dari bosan.
Membangun metode pembelajaran inovatif sendiri bisa dilakukan dengan cara mengakomodasi setiap karakteristik diri. Artinya mengukur daya kemampuan serap ilmu masing-masing orang. Contohnya, sebagian orang ada yang berkemampuan dalam menyerap ilmu dan menggunkan visual atau mengandalkan kemampuan penglihatan, auditoryatau kemampuan mendengar,kinestetik. Hal tersebut harus disesuaikan pula dengan upaya penyeimbangan fungsi otak kiri dan otak kanan yang akan mengakibatkan proses renovasi mental, diantaranya membangun rasa percaya diri siswa.
Kreatif dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Menyenangkan maksudnya suasana belajar mengajar yang menggairahkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar.
Menurut hasil penelitian, tingginya waktu curah perhatian terbukti meningkatkan hasil belajar. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung. Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan, tetapi tidak efektif, pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti bermain biasa.
Secara garis besar, PAIKEM dapat digambarkan sebagai berikut; 1) Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dalam penekanan pada belajar melalui berbua, 2) Guru menggunkan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat, termasuk dalam menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa, 3) Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok, 4) Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.
C. Koperasi
Pembahasan ekonomi salah satu bidang ilmu social akan dikaitkan dengan koperasi yang menurut undang-undang menjadi sokoguru perekonomian Indonesia. Tentu saja pembahasan kita tentang ekonomi sebagai bidang ilmu dengan konsep-konsep dasarnya, menjadi sorotan utama. Dalam undang-undang Nomor 25/1992  tentang perkoperasian dalam upaya memantapkan ekonomi kekeluargaan dan deklarasi ekonomi. Berdasarkan undang-undang tersebut”koperasi ialah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan berlandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan asas kekeluargaan”. Sedangkan Iternational Cooperative Alliance (ICA) dalam buku The Cooperative Principles, karangan P.E. Weraman (A.A. Chaniago, Ch. Toweula dkk: 1995:225) memberikan definisi:
Koperasi adalah kumpulan orang-orang atau badan hukum: yang bertujuan untuk perbaikan sosial ekonomi anggotanya melalui memenuhi kebutuhan anggotanya dengan jalan berusaha bersama saling membantu antara satu dengan yang lainnya dengan cara membatasi keuntungan, usaha tersebut harus didasarkan atas prinsip-prinsip koperasi.
Berdasarkan tulisan Bapak Koperasi Indonesia,Drs.Mohammad Hatta , pada hari koperasi ke-1 tanggal 12 Juli 1951 (A.A.Chaniago, Ch. Toweula dkk: 1995:225) memberikan definisi : “ koperasi adalah bangun organisasi sebagai badan usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan”.
Dari tiga batasan tadi dapat ditarik kesimpulan bahwa koperasi adalah kegiatan ekonomi bersama dari para anggotanya, berasaskan kekeluargaan, kerakyatan, demi keuntungan bersama dan tidak mengutamakan keuntungan keuntungan ekonomi semata-mata, melainkan juga keuntungan sosial.
Ekonomi yang berasas kekeluargaan, yang menguasai hajat hidup orang banyak yang diarahkan pada kemakmuran rakyat yang sebesar-besarnya,telah tercantum dalam UUD 1945. Selanjutnya bagaimanakah kenyataannya hasil upaya ekonomi seperti itu dinikmati sebagian penduduk Warga Negara Indonesia, masih menuntut perjuangan. Hal inilah yang wajib menjadi kepedulian dan perjuangan kita bersama. Nusantara tercinta bukan milik segelintir pengusaha raksasa, meskipun pada kenyataannya demikian, melainkan menjadi milik otentik seluruh rakyat Indonesia. Pendidikan IPS wajib menggiring kesadaran, penghayatan dan kepedulian peserta didik terhadap hakekat ekonomi rakyat yang menjadi amanat UUD 1945.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
1.    A. Subjek Penelitian
1.    Tempat  penelitian
1.    Waktu penelitian
Tabel 3.1
Jadwal Pelaksanaan
No.
Hari, Tanggal
Kelas
Kompetensi Dasar
Siklus
Pukul
1.



Pra siklus

2.



Siklus I

3.



Siklus II

1.    B. Deskripsi Persiklus
2.    1. Pra siklus
a. Perencanaan
Pada tanggal $$$$$$$$$$$$ penulis memulai membuat perencanaan. Penulis mencari bahan-bahan yang diajarkan seperti buku materi IPS tentang koperasi, silabus, media pembelajaran. Kemudian penulis membuat rencana pembelajaran, lembar observasi, dan tes formatifnya.
b. Pelaksanaan
Dalam proses pembelajaran diawali dengan menyiapkan alat/bahan dan mengatur kondisi kelas. Kemudian mengucapkan salam, mengabsen siswa, membantu dan membimbing siswa menyiapkan bahan belajar. Melaksanakan apersepsi sekaligus memberi motivasi  dan perhatian siswa. Pada kegiatan awal siswa mengikuti pelajaran dengan baik.
Pada kegiatan inti guru menjelaskan tentang pengertian dan lambang koperasi. Kemudian guru membimbing siswa membentuk kelompok, guru membagikan tugas kelompok. Siswa melakukan diskusi kelompok, setelah itu siswa melaporkan hasil kerja kelompok. Kemudian guru menyimpilkan hasil kerja kelompok siswa.
c. Observasi
Dalam pelaksanaan pembelajaran hasil pengamatan diperoleh dari lembar observasi dan tes formatif. Dari lembar observasi ada 20 kriteria penilaian dan jumlah total poin adalah 80 poin. Penulis hanya mendapat 54 poin atau sekitar 58,1% . Dari hasil tes fomatif siswa yang tuntas pembelajaran ada 9 anak atau sekitar 45% dan yang belum tuntas pembelajran ada 11 anak atau 55%.
d. Refleksi
Dari pembelajaran tersebut akhirnya penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada diri penulis diantaranya adalah mengajarnya yang terlalu banyak ceramah, kurang menggunakan media, kurang memberi motivasi dan perhatian pada siswa, kurang memberi kesempatan siswa bertanya.  Dan ini akan menjadi dasar untuk memperbaiki pembelajaran selanjutnya. Berikut adalah catatan dari teman sejawat, yaitu :
-          Kurangi mengajar yang terlalu banyak ceramah.
-          Gunakan media yang baik supaya pembelajaran menyenangkan.
-          Berilah motivasi dan perhatian supaya siswa antusias belajar.
-          Berilah kesempatan siswa bertanya.
1.    2. Siklus I
a.Perencanaan
Berdasarkan kesalahan pada pembelajaran yang penulis lakukan pada prasiklus maka penulis melakukan perbaikan. Pada tanggal $$$$$$$$$ penulis memulai membuat perencanaan. Penulis mencari bahan-bahan yang diajarkan yang sama dengan sebelumnya serta media pembelajaran yang baru. Kemudian peneliti membuat rencana pembelajaran, lembar observasi, dan tes formatifnya.
b.Pelaksanaan
Dalam proses pembelajaran diawali dengan menyiapkan alat/ bahan dan mengatur kondisi kelas. Kemudian mengucapkan salam, mengabsen siswa, membantu dan membimbing siswa menyiapkan bahan belajar. Melaksanakan apersepsi sekaligus memberi motivasi  dan perhatian siswa. Pada kegiatan awal siswa mengikuti pelajaran dengan baik.
Pada kegiatan inti guru membagikan kartu nomor yang dibalik kartu ada bagian materi pelajaran. Siswa sangat antusias setelah mendapat kartu nomor tersebut. Kemudian siswa diberi waktu 5 menit untuk mempelajari/menghafal materi. Siswa diminta berdiri membentuk 2 baris saling berhadapan/ berpasangan. Siswa saling menginformasikan materi yang didapat sampai semua siswa dapat berpasangan. Siswa mencatat setiap teman pasangan barunya.  Guru mengevaluasi dengan memberi pertanyaan sesuai dengan kartunya. Hasil yang dicapai sudah lebih baik dari sebelumnya.
c. Observasi
Dalam pelaksanaan pembelajaran hasil pengamatan diperoleh dari lembar observasi dan tes formatif. Dari lembar observasi ada 20 kriteria penilaian dan jumlah total poin adalah 80 poin. Penulis mendapat 60 poin atau sekitar 64,5% . Dari hasil tes fomatif siswa yang tuntas pembelajaran ada 12 anak atau sekitar 60% dan yang belum tuntas pembelajran ada 8 anak atau 40%.
d.Refleksi
Dari pembelajaran tersebut akhirnya penulis senang karena pembelajaran yang sudah dilakukan lebih baik dari sebelumnya. Siswa sudah antusias dalam pembelajaran. Namun hal ini belum selesai karena masih ada kekurangan yang perlu perbaiki sehingga akan menjadi hasil yang lebih baik lagi. Berikut adalah catatan dari teman sejawat, yaitu :
-          Media pembelajaran sudah bagus.
-          Perhatian dan motivasi ke siswa sudah baik
-          Siswa sudah antusias belajar.
-          Siswa sudah diberi kesempatan bertanya
1.    3. Siklus II
a.Perencanaan
Sebelum pembelajaran penulis mencari kesalahan pembelajaran pada siklus  I. Penulis mencari bahan-bahan yang diajarkan yang sama dengan sebelumnya serta media pembelajaran yang sama dengan siklus I. Kemudian penulis membuat rencana pembelajaran, lembar observasi, dan tes formatifnya.
b. Pelaksanaan
Dalam proses pembelajaran diawali dengan menyiapkan alat/ bahan dan mengatur kondisi kelas. Kemudian mengucapkan salam, mengabsen siswa, membantu dan membimbing siswa menyiapkan bahan belajar. Melaksanakan apersepsi sekaligus memberi motivasi  dan perhatian siswa. Pada kegiatan awal siswa mengikuti pelajaran dengan baik.
Pada kegiatan inti guru membagikan kartu nomor yang dibalik kartu ada bagian materi pelajaran. Siswa masih sangat antusias seperti pada siklus I.. Seperti pada siklus pertama siswa diberi waktu 5 menit untuk mempelajari/ menghafal materi. Siswa diminta berdiri membentuk 2 baris saling berhadapan/ berpasangan. Siswa saling menginformasikan materi yang didapat sampai semua siswa dapat berpasangan. Siswa mencatat setiap teman pasangan barunya.  Guru mengevaluasi dengan memberi pertanyaan sesuai dengan kartunya. Hasil yang dicapai sudah memuaskan dan banyak yang tuntas dalam pembelajaran.
c. Observasi
Dalam pelaksanaan pembelajaran hasil pengamatan diperoleh dari lembar observasi dan tes formatif. Dari lembar observasi ada 20 kriteria penilaian dan jumlah total poin adalah 80 poin. Penulis mendapat 78 poin atau sekitar 97,5% . Dari hasil tes fomatif siswa yang tuntas pembelajaran ada 19 anak atau sekitar 95% dan yang belum tuntas pembelajran ada 8 anak atau 5%.
d. Refleksi
Dari pembelajaran tersebut akhirnya penulis sangat senang karena pembelajaran yang sudah dilakukan tambah lebih baik dari sebelumnya. Siswa sudah antusias dalam pembelajaran. Dan hasil siswa dalam pembelajaran sebagian besar sudah tuntas. Berikut adalah catatan dari teman sejawat, yaitu :
-          Pembelajaran sudah tambah lebih baik.
-          Media pembelajaran sudah bagus.
-          Perhatian dan motivasi ke siswa sudah lebih baik
-          Siswa sudah antusias belajar.
-          Siswa sudah diberi kesempatan bertanya